Sabtu, 25 Desember 2010

Akhirnya Bisa Jalan Sama2 Lagi

Tiap tahun aku merasa sedih kalo natal.
Gimana tidak, aku ngrasa sendirian.
Ga ada temen2 yg sama2 ngunjungi orang lain.

Tapi hari ini rasanya beda.
Setelah selesai misa, kami bisa ngunjungi bbrp rumah tadi.
Seneng banget \(^o^)/

Lebih dari ketakutanku, aku bisa menghadapi mereka di bawah matahari.
Aku bisa menjadi tenang karena mereka terlihat biasa saja.
Menyenangkan bila kita ga merasa risih.



Senin, 13 Desember 2010

Pelajaran Kerendahan Hati Terus Berlanjut

Aku keknya memang harus sadar diri sekarang.
Ternyata aku ga sepintar yang aku kira.
Ada bbrp hal yang kupikir adalah benar, ternyata sudah dianggap salah sekarang.

Yah ... semakin hari, pengetahuan kita semakin sempurna.

Ok, di sini aku mo nulis sedikit soal "Siapa yang terkecil di kerajaan Sorga tetapi lebih besar daripada Yohanes Pembaptis"

Aku kurang setuju sih kalo dibilang bahwa orang tersebut Yesus. No, no, no, ada yang salah. Bukan begitu rasanya melihatnya. Yesus terbesar di Surga. Bagaimana mungkin Dia tetap melayani di surga? Yah, yang terkecil mungkin melambangkan kesediaan untuk melayani dan Tuhan berkata yang terbesar adalah yang melayani. Tetapi, lihat dulu .... melayaninya di mana, di surga?

Argumen ini di sini aja. Kadang butuh Tuhan untuk mengerti bukan pake logika.

Minggu, 28 November 2010

Curhat ...

Aku merasa kesepian lagi, nih

Mangkanya aku ga suka berteman ... karena kalo sdh berteman kita berharap sesuatu. Kalo sudah berharap sesuatu terus ga dapet kita merasa kesepian.

I cut off aja semuanya ... tapi ternyata ga bisa spt itu.

Baiklah ... aku akan cuma nongol aja, tanpa berharap sesuatu. Maka semuanya pasti baik2 saja.

Jumat, 26 November 2010

Curhat lagi

Kenapa, ya, kok rasanya ga enak bgt ni ati?
Aku sih bukan mo nyusahin diri

Tapi karena apa sih perasaan ga enak ini? Aku kepengen tau aja.

Permainan ini sebenernya ganggu aku sampe di mana?

Aneh ....

Perasaan ga enak ini nambah lagi sama kecurigaan aku dg salah satu temen yg di inet. Apa dia homo? Perasaan ini jadi tambah ga enak. Kesian, sih.

Minggu, 21 November 2010

Mungkin Karena Itu

Kemarin adalah hari Pelantikan Dewan Pengurus Paroki. Dan misa ini dipimpin oleh Bapak Uskup. Ga cuma itu, aku ternyata pemazmurnya.

Aku tidak tahu bahwa mereka memang menyusunnya seperti itu, sehingga aku memang dijadwalkan pada hari itu.

Kaget, karena benar2 ga nyangka, baru seninnya aku sadar soal ini.

Aku berlatih, yah, ga cukup keras lah. Karena aku takut, semakin aku berhati-hati akan semakin gugup aku nantinya. Dan akhirnya, terjadilah, aku melakukan kesalahan.

Hari ini baru aku rasakan, betapa sebenarnya aku bersyukur salah sedikit kemarin. Aku merasa lebih nyaman ketika orang memuji, aku bisa mengatakan "Puji Tuhan, tapi aku melakukan kesalahan kemarin" dan kemudian menceritakannya dengan tertawa.

Nyaman sekali seperti ini, dibandingkan harus bingung mo ngejawabin apa setelah dipuji.

Bapa yang baik, bimbinglah aku untuk tetap rendah hati.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Jangan Ulangi Lagi

Please ... please ... please ....
Jangan sampai terulang lagi
Aku ga bisa mengangkat kepalaku bila ini terulang lagi
Jangan salah tingkah lagi kalau melihatku
Belajarlah untuk menutupi pikiranmu

Aku memang tak bisa membaca seluruh isi hatimu
Tapi aku sungguh2 berharap aku tak menangkap apapun darimu

Karena percuma semuanya ini
Lebih percuma lagi kalau pikiranku jadi ngaco belo gini

Senin, 18 Oktober 2010

Kalo Mimpi Bisa Kita Gapai

Tadi ... aku rada kecewa .... karena sambutan yg tidak sesuai dg harapanku.
Tapi, yang penting aku sudah mencoba berbuat baik, toh ... besok2 jg aku akan berbuat baik bahkan lebih daripada yang ini.

Mimpiku ... aku bisa lihat jelas ... semuanya.

Juga pasangan ... hahaha .... aku ga nyari suami ... cuma nyari pacar aja. Gawat ... keinginan yg ga bagus.

Tapi yang paling jelas adalah .... aku memimpikan pelayananku sebagai konselor dan suatu tempat konseling. Di sana org bisa menemukan bantuan. Di sana jg org2 dilatih jadi konselor.

Please, God, make it true ... soal rumah konseling dan pelayanan ini untukku.

Senin, 11 Oktober 2010

Pokoknya, aku sudah melakukan yang terbaik ....

Aku teringat beberapa minggu yang lalu, setelah selesai misa ada teman yang memuji mazmurku sore tersebut. Aku bilang, "Puji Tuhan." Tapi dalam hatiku tidak ada rasa bangga karena dipuji.
Begitu juga saat, seorang teman yang lain juga memujiku, tetap aja ga ada rasa bangga, cuma bilang, "Puji Tuhan", tanpa ekspresi. Sebenernya mau kulanjutkan bilang juga, "Mazmurnya gampang kok, aku ga nemuin masalah waktu menyanyikannya. Akan ada orang lain, yang bermazmur dengan sama bagusnya bahkan lebih indah." Tapi, aku malas ngomong gitu, mulutku terkatup begitu saja.

Bagiku sekarang yang terpenting adalah berusaha melakukan yang terbaik. Berlatih dengan baik, berusaha menghayati isi nyanyianku, menjaga kesehatan tenggorokan dan pita suara. Aku ga merasa lahir dengan suara yang indah jadi aku sepertinya aku harus menutupi kelemahan ini dengan cara yang lain. Itu saja. Kalo kemudian dipuji bagus ... hah ... seharusnya ini adalah biasa2 saja ... andaikan saja semua orang juga selalu memberikan yang terbaik yang dia punyai setiap kali tampil.

PS: Heran .... di kala aku minta pendapat apa yang kunyanyikan bagus atau jelek. Mereka berdalih bilang, "aku kurang jelas denger suaramu." Hah .... Kenapa kita ga bisa selalu mendapatkan yang kita inginkan, ya?

Minggu, 10 Oktober 2010

Rasa Syukur dan Kerendahan Hati

(perlu perbaikan ... yg penting nulis dulu)

Dalam Luk 17:11-19 diceritakan tentang 10 org penderita kusta yang mendapat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Dari ke 10 org tsb cuma ada 1 org yang kembali dan mengucapkan terima kasih, syukur dan pujian kepada Allah. Dan ternyata org ini adalah orang asing.

Dalam 2Raja 5:14-17 diceritakan tentang seorang Panglima perang yang mau mencoba hal yang remeh utk mengobati penyakit kustanya.
Kita lihat dari Luk 4:27, Tuhan Yesus mengungkapkan tentang iman Naaman yg menyebabkan dia sembuh.

Aku melihat bahwa bukan cuma ada kesamaan penyakit mereka tetapi jg sesuatu yang disebut dengan rasa syukur dan kerendahan hati.


Naaman yang terpukau dengan kesembuhannya, menyadari bahwa TUHAN mampu menyembuhkannya walaupun dg cara yg remeh spt itu. Dia dipenuhi dengan rasa syukur shg ingin memberi persembahan kepada Elisa yg kemudian menolaknya. Ia menggantinya dengan janji kesetiaan bagi Allah.

Naaman sangat marah ketika Elisa cuma memintanya "mandi" di sungai Yordan. Seharusnya Elisa melakukan sesuatu yang "luar biasa" sesuai dengan jabatannya yang tinggi. Dia membayangkan suatu upacara penyembuhan, tapi ia cuma diminta "mandi" dan tujuh kali.
(kita juga suka ngatur Tuhan, kan? hehehe)

Naaman mendengar dari seorang gadis kecil budaknya soal Elisa ini. Bayangkanlah betapa desperated nya si panglima besar sampai2 ia memperhatikan kata2 dari seorang gadis kecil. Setelah marah kepada Elisa, si pelayan ini lagi lah yang kembali menyakinkan Naaman. hahaha

Ada yang berpendapat bahwa tidak kembalinya 9 org kusta tsb karena mereka merasa pantas mendapat kesembuhan.
(bagian ini akan kurenungkan baik2)

Yerusalem dalam Luk 17:11 berasal dari kata Hierousalem yang juga dipakai dalam Matius 23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau."
dan

tidak seperti biasa dalam kata2 lain Yerusalem yg berasal dari kata Hierosoluma
atau Hierousalem spt dalam Markus 11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya yg penggunaan kata ini menunjukkan Yesus sebagai pembawa damai.

Tulisan orang lain:
Dari jauh (kurang lebih 45 m jarak orang kusta dengan orang sehat sesuai dengan ketetapan penguasa), mereka minta kesembuhan kepada Yesus. Mereka sangat terisolir, sehingga tidak di masukkan dalam kelompok masyarakat. Tergerak;ah hati Yesus oleh belas kasihan, sesuai tradisi Yaduhi, Yesus menyuruh mereka menunjukkan diri kepada imam. Dengan melakukan syarat itu, mereka sembuh. Bersihlah tubuhnya dari sakit kulit itu. perasaan terisolir membuat sembilan orang yang sembuh itu bersukacita, maka mereka asyik dengan sukacitanya dan menunjukkan diri pada masyarakat bahwa mereka telah menjadi bagian komunitas yang sehat dan bersih. Mereka takjub dengan kesembuhan itu dan asyik dengan kegembiraannya. Seorang Samaria dari antara ke-10 itu melihat dirinya sembuh dan memuliakan Allah, dengan suara nyaring memuji Tuhan dan bersungkur di kaki Yesus. Dia memfokuskan kegembiraannya pada sumber anugerah dan bersyukur untuk anugerah itu.
4. Hidup adalah pilihan dan selalu ada yang kita prioritaskan. Sembilan orang yang sembuh itu memprioritaskan kegembiraannya pada dirinya sendiri, sehingga lupa pada kekuatan ekternal, kekuatan yang datang dari luar dirinya, sedangkan yang seorang memprioritaskan kegembiraannya pada kekuatan eksternal dan memuji kekuatan itu dengan ucapan syukur. Dua kelompok yang berbeda, yang sama-sama menerima belaskasihan, tetapi berbeda memaknai anugerah itu. kelompok yang memaknai anugerah sebagai kemurahan Tuhan, dia akan mengisi hidupnya dengan kebaikan dan ucapan syukur, sebaliknya bila anugerah yang Cuma-Cuma itu dianggap murahan, dia akan tinggi hati dan tidak mau bersyukur, memuji kelebihan dari luar dirinya.
5. Martin Luther mengatakan bahwa hanya orang yang rendah hati yang mau bersyukur. Orang tinggi hati tidak akan mau mensyukuri apa yang dia terima. Maka seorang Sama yang bukan ‘bangsa pilihan Allah’ merasa takjub dengan belas kasihan Yesus. Dia tersungkur di kaki Yesus adalah tanda kerendahan hati, di mana suatu pemahaman lahir dalam dirinya, bahwa kesembuhan itu tidak mungkin dia dapat jika karena label yang dia punya. Dia tidak akan mendapat bagian dari kasih karunia Allah bila mengandalkan suku bangsanya. Tapi kemurahan Tuhan sajalah membuat dia sembuh, maka responnya adalah memuliakan Tuhan sumber kesembuhan, bersyukur pada kasih setiaNya. Sembuh adalah hasil kerja Allah yang dianugerahkan padanya. Kesembilan temannya merasa bahwa apa yang mereka terima merupakan kewajiban Yesus menyembuhkan mereka sebagai bagian dari ‘bangsa pilihan’. Jika mereka sembuh itu karena mereka adalah bangsa pilihan. Pemilihan itu memapankan mereka, sehingga krisis yang terjadi akibat kesalahan dari pemilih, dan dipulihkan merupakan hak yang layak mereka terima. Kemapanan sering membuat kita menjadi sombong, lupa bahwa hidup kita adalah pemberian.
6. Bersyukur adalah sikap hidup yang rendah hati yang menyadari bahwa tidak ada yang dapat kita andalkan dari diri kita sendiri. Menurut seorang ahli, bahwa kata ‘think’ dan ‘thank’ berasal dari kata yang sama. Orang yang memakai ‘think’ pikirannya, akan mampu mengucapkan ‘thanks’ mampu bersyukur untuk hidupnya. Orang yang memikirkan, menghitung-hitung berkat Tuhan yang ada padanya, akan mensyukuri. ‘think’ mendorong hati ber ‘thanks’. Artinya, hanya ‘orang bodoh’ yang tidak bersyukuruntuk apa yang baik yang diterimanya.
7. Dua hal membuat seseorang sanggup berterimakasih, yaitu menyadari/mengenal yang dia terima dan hidup dalam kerendahan hati. Sebaliknya yang menganggap diri kuat dan mampu, bisa harapannya tidak tercapai bisa mengakibatkan kejatuhan dan apatis, tapi bila mampu akan menjadi sombong. Bersyukur bukan teori, bagaimana kita bertindak mewujudkan hidup yang menerima karunia dengan mencerminkan perbuatan Tuhan dalam pekerjaan-pekerjaan kita.

Poin lain: mungkin saja para penderita lepra ini menemui Yesus di luar gerbang desa. Krn mereka diharuskan utk tinggal di luar pemukiman biasa.

Poin satu lagi: 9 org tidak kembali karena mereka gagal mengenali Yesus yang jauh lebih besar daripada imam yg bakal mensahkan mereka sebagai yg ditahirkan. Seorang asing lebih bisa menyadari siapakah Yesus yang sesungguhnya. Ia meletakkan Yesus sebagai sinagoge baginya. Tempatnya memuji dan memuliakan Tuhan.

HOW DO WE CULTIVATE A GRATEFUL HEART?

Our purpose this morning is not to create a climate of guilt. I want instead to encourage you (and me) to develop an attitude of gratitude. Let me give you seven things that will help you be more grateful.

1. Learn the difference between appropriate gratitude and counterfeit gratitude

  • True gratitude focuses on the greatness of the giver rather than the gift. Every holiday there is some woman who is given a little box as a gift. When she opens the box she sees that it is a diamond and she knows that the diamond is a proposal of marriage. Generally she will scream, cry, or maybe dance. But then the next thing she does is find the giver of the gift and she embraces him and kisses him and expresses gratitude to him. How silly it would be if that woman opened the box, saw the ring and then celebrated the ring with no acknowledgment of the giver. Yet when we are grateful for the gifts of God without being grateful for the God who gave the gifts, we do the same thing.
  • True gratitude leads us to love God more for who He is than for what He has done. False gratitude expresses love to God out of a belief that this is the key to more blessing. It is like the person who expresses gratitude for a Christmas gift not because they appreciate the love and affection which prompted the gift . . . but because they know if they don't express their thanks . . . there will be no more gifts.

2. Take the time to list the many "non-material" gifts that we have received from God.

  • God's plan to make us right with Him through the sacrifice of Jesus
  • The various means He has give us to bring us to faith (the Bible, the Holy Spirit, the testimony of others, the sacraments of the faith and the example of those in the past)
  • The people He brought into our lives who faithfully shared and demonstrated the truth to us.
  • His provision of the church where we could learn, where we could stand as a family, and where we could grow together.
  • The indwelling of His Spirit to guide, comfort, assure, and equip us not just for eternity but also for everyday living.
  • The many times He has delivered us from spiritual dangers such as temptation, distress, discouragement . . .often unknown to us.
  • The times he delivered us from bodily harm. All the "close calls" we survived, the sicknesses we've recovered from, the danger we have avoided.
  • The gift and privilege of prayer and the wonder of His fellowship.
  • The place that He is preparing for us

Expand your definition of "blessing". Learn to see beyond the material.

3. Force yourself to recognize the greatness of your sins. If we don't understand the depth of our wickedness we will never appreciate the richness of His grace. It is good for us to measure ourselves by Scripture rather than by each other. We need to see ourselves as we really are instead of as the people we would like other people to think we are.

4. Imagine how you would feel if you had been delivered from Hell. Imagine what it would be like to live the rest of your days separated from everything that is good and praiseworthy. Imagine being separated from peace, joy, satisfaction, delight, enjoyment and laughter. Imagine being in a place where there was no hope and no happiness.

If that is too difficult to imagine consider this. Imagine that you have been given a life sentence to a maximum security prison. You are not allowed visitors, you can receive no mail, and you cannot get any phone calls. You are prohibited from reading, watching television or taking classes. You are not allowed outside or to visit with other prisoners. Imagine the horror of such an existence.

Then imagine what it would be like to one day have the door of your cell opened by someone with a smiling face. And that smiling face looks at you and says, "You are free to go." You would certainly ask, "What do you mean?" And the person would say, "You are free to return to your family, your life, your enjoyments. The stigma of your imprisonment is gone. Go! Live and enjoy!" You would probably ask, "How is this possible?" The answer, "It is possible because I paid your debt. I have taken your place. You are free."

Would you be grateful? You bet you would! You would never forget what that person had saved your from. You would never take for granted the simple blessings of everyday life again. You would hug that person. You would weep. You would stare speechless at them.

Now take the horror of that situation and multiply it many many times and you will understand what it would be like to be in Hell and then to be set free. Then realize, my friend, that even though we have not experienced Hell . . . that is indeed the very kind of existence that the Lord has saved us from.

5. Think often about Heaven and what it holds for you. Lift your eyes . . . see what is ahead. Imagine the day when you cross from life to life eternal. Imagine the wonder and joy of the embrace of Jesus. Consider what it might be like to be in a sinless existence. Imagine a life where tears and sorrow will no longer be present. Imagine a place where all wrongs will be righted and all faithfulness is rewarded. Try to get a hint of that great reunion that is coming for all who have placed their faith in Christ. Try to imagine the beauty of God's Kingdom. Then remind yourself that these things are your hope and joy not because of anything that you have done . . . but they are ours because of what Christ has done for us. Ponder the value of what He has given us and be grateful.

6. Recognize that even in this life God has been exceedingly generous. Look around you. Notice all you have. You not only have food and shelter . . . you have much much more. Guard yourself from that every present coveting mindset. You know what I mean . . . we believe we would be happy IF we had this that or the other thing.

7. Consciously seek to balance your thanking with your asking. The Puritan, Richard Baxter wrote, "When men accustom themselves to have ten words or twenty of confession and petition for one of thanksgiving, and ten thoughts of sins and wants, and troubles, for one of mercies, they starve thankfulness and turn it away." (CHRISTIAN DIRECTORY p.145) Make it a point to count your blessings and to thank the one who does the blessing.













Sabtu, 02 Oktober 2010

Aku cuma ingin yang sederhana ....

Saat ini aku sedang memikirkan bahan yang akan kubawa untuk membawakan firman Tuhan di persekutuan doa kami. Aku cuma ingin membawakan sesuatu yang Tuhan inginkan.

Setelah banyak hal terjadi, aku cuma minta Tuhan satu hal. Aku tidak akan mencari suaraNya, tapi bila Ia memang ingin berbicara kepadaku, Ia harus mengatakannya dengan jelas. Bila aku tak mendengarkan suaraNya, aku memohon agar Dia menuntunku menemukan keinginanNya walaupun dengan jalan yang lebih lama dan dengan seluruh pembawaanku yang sekarang seperti tak punya lagi keinginan apa-apa.

Aku merasa harus memberikan sesuatu yang memang telah ada dalam diri pendengarku nanti. Aku cuma perlu menambahkan/mendorongnya. Sesuatu itu belum lah kutemukan.

Aku mungkin telah menemukan banyak bahan. Tapi aku tak merasa menginginkannya untuk dibagikan. Aku cuma ingin apa yang kusampaikan membuka pengetahuan dan iman mereka lebih dalam lagi. Tidak membangun atau memulai sesuatu yang baru, tapi melanjutkan apa yang ada.

Bisakah Kau membantuku, Tuhan Yesus? Aku percaya, Engkaupun pasti mengerti apa "sesuatu" itu dan tentunya untuk membawa umatMu mendekat dan semakin mengimani Engkau. Tuntunlah aku menemukan apa yang Kau inginkan. Pakai aku, Tuhanku dengan cara yang sederhana, bisa menyampaikan apa yang Kau inginkan.

Senin, 20 September 2010

Lupakan ...

Tadinya mo curhat di sini ...
Tapi kubatalkan ....

Kalo hari kemarin datang lagi dan membuat aku jadi merasa seperti ini ...
Sama seperti sekarang aku akan membuat diriku melupakannya kembali.

Walaupun aku ga ngerti mengapa ...
Walaupun aku sudah mencoba mencari tau ...
Tetapi jawabannya kusangkal sendiri.

Karena itu ...
Aku akan melupakannya ...
Kalo besok-besok terjadi lagi ...
Aku akan melupakannya lagi ...

Jumat, 03 September 2010

Please God, Heal My Mom

Kami sudah muter-muter berobat kemana-mana, Tuhan ...
Tetep aja belum mendapatkan jawaban ...
Tentang sakitnya mama itu apa.

Terakhir kudengar ....
Kabar yang tidak enak ...
Tentang kemungkinan kanker.

Oh, Tuhan, semoga ini tidak benar.
Semoga masalahnya bisa diatasi dengan obat
Dengan segera mama boleh pulih kembali.

Kasihanilah dia, Bapa ....
Mohon Engkau menunjukkan kuasaMu ...
Agar dia boleh disembuhkan.

Aku letakkan pengharapan akan kesembuhan ini
ke dalam tanganMu, Bapa ...
Terutama, tariklah dia kepadaMu, Tuhanku.
Tabahkan dan kuatkan hatinya ...
Dampingilah dia ....
Dan nyatakanlah DiriMu padanya.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Lepaskanlah ... Mulailah hidup baru!


Luo Xi kembali ke taman bermain itu. Menelusuri jalan2nya sambil melihat permainan2 yg ada di sana, bayangan kebahagiaan bersama ibunya terus bermain di kepalanya. Bila saat itu ketika bersama ibunya, ia tertawa bahagia begitu lepas, hari ini hatinya begitu sakit mengenang bahwa kebahagiaan saat itu akan disusul dengan kepedihan yg begitu dahsyat. "Oh, ibu, mengapa kau berikan kebahagiaan begitu besar kemudian mencampakkanku begitu saja."

Dia mengatur agar hari ini sama seperti hari kemarin. Lumba2 kembali mencium pipinya. Sambil menoleh ke tempat bekas duduk ibunya, dia tersenyum pedih dan berkata, "Selamat tinggal, ibu ..."
Hari ini dia merasa harus mengucapkan kata2 tersebut. Sudah cukup lama dia menanti. Sudah cukup lama dia membawa beban luka karena pernah dicampakkan. Sudah cukup luka lama ini menciptakan luka baru karena traumanya.

Dia selalu merasa ketakutan begitu dia merasa bahagia saat bersama Xia Mo. Hatinya terus menebak kapan gadis itu akan meninggalnya. Dia menjadi marah dan kecewa karena berprasangka. Ketakutannya membuat Xia Mo menjadi orang yg dicampakkan olehnya. Dalam hubungan yang gagal ini dialah monsternya.

Demikian secuplik dari kisah Summer Desire yang dibintangi oleh Barbie Hsu, Peter Ho dan Huang Xiao Ming.


Beberapa dari kita tak bisa melepaskan hal2 yg membelenggu kita. Baik itu hal yang menimbulkan penderitaan ataupun hal itu adalah hal yang menyenangkan bagi kita.

Bila istri Lot karena tak dapat menahan dirinya menoleh ke kota Sodom dan Gomora sehingga ia berubah menjadi tiang garam, bangsa Israel mengeluh kepada Musa karena mereka mengikuti dia meninggalkan Mesir masuk ke gurun, sedangkan kita menoleh ke belakang ketika membajak.

Betapa sulitnya melangkah ke depan meninggalkan hal2 yang telah membuat kita merasa nyaman. Kita lebih puas mengulang hal2 yg sama daripada membuat kebiasaan baru. Bukan hanya itu, walaupun terdengar aneh, kadang kita merasa nyaman diam dalam penderitaan. Mengenang betapa buruknya mereka memperlakukan kita, mengingat terus betapa sakit hatinya kita. Mengulangi cerita pedih kita.
Meskipun kita bertekad agar tak mengalaminya lagi, kita malah menciptakan sisi ekstrim lain yang tak juga membawa kebahagiaan bagi kita.

Tinggalkan hal yang Tuhan tak ingini. Jangan ingat2 lagi. Ia ingin menghancurkan sodom gomora kebiasaan buruk kita. Ia tak ingin lagi Israel menjadi budak masa lalu kita. Ia tidak ingin kita tak waspada dan tak berkonsentrasi pada pelayanan kita.
Dia janjikan kota perlindungan yg dia berikan kepada Abraham. Ia menjanjikan tanah Kanaan yang penuh susu dan madu. Ia menjanjikan kita memperoleh apa yang kita usahakan plus berkatNya sehingga hasilnya melimpah ruah.

Karena itu bila Tuhan menunjukkan kepadamu apa yang harus kau lepaskan dan bahwa Ia akan memberi gantinya, lepaskanlah ... Mulailah hidup baru!

Selasa, 01 Juni 2010

Ketika Mereka Bertanya Tentang Tuhan

Belakangan ini yang menjadi hal yang paling menyita perhatianku kecuali pergumulan tentang gambar diri juga adalah tentang pertanyaan tentang Tuhan.

Bagiku pribadi, Tuhan adalah nyata. Nyata bukan karena kusentuh, kucium, kudengar atau kuraba secara fisik tetapi nyata karena pengalaman rohani. Aku merasa aku bukan orang yang bisa taat/percaya begitu saja ketika orang berbicara tentang sesuatu. Aku hanya mempercayai apa yang kualami dari yang mereka ceritakan itu. Dan karena itulah aku bisa mengatakan aku memang yakin Tuhan itu ada.

Ow... tunggu sebentar, aku baru ingat sebelum aku mencapai tahap ini, ada satu buku karangan David Cho yang menjelaskan tentang dunia roh tempat Allah bersemayam. Dia mengatakan bahwa alam roh adalah alam yang jauh lebih besar dan transparan lebih daripada alam fisik yang sekarang ada. Dia mengibaratkan kita seperti semut di taman yang hanya bisa melihat sebatas yang dia lihat. Mempunyai pengertian sebatas yang dia tangkap dengan indra yang terbatas. Cara untuk melihat ke dalam alam roh adalah memohon Tuhan untuk membukakan mata kita ke dalam bagaimana Allah memandang kesemuanya itu.

Setelah aku sampai ke dalam tahap menerima keterbatasanku, aku mulai tergugah. Everything just happen. Halusinasi? Aku pikir aku cukup waras untuk berkata tidak. Dia di sini, Dia menjamah. Tetapi apakah kita telah cukup bersandar kepadanya untuk mengerti dengan cara Ia membuka mata kita?

Milikilah iman, maka semuanya akan terlihat. Tetapi selidikilah terus supaya imanmu semakin bertumbuh.

Sabtu, 15 Mei 2010

Curhat

Aku tak tahu kenapa aku harus berhadapan dengan luka ini.
Aku pikir aku telah sembuh tetapi ternyata belum.
Aku tahu aku harus mengampuni dan aku mau, Tuhan.
Beri aku hati yang mengampuni sperti hatiMu.

Lihatlah padaku, Tuhan ...
Aku memang punya karakter yg buruk.
Mereka pun terus menerus melihat keburukan ini.
Aku lelah, Tuhan utk merasa khawatir dgn pandangan buruk org lain kpdku.

Aku merasa telah berubah terutama karena mamaku
Aku bener2 masuk kawah pembentukan bak Gatot Kaca masuk kawah candradimuka.
Tapi ini tak pernah cukup bagi orang lain.
Aku masih tak cukup baik.

Aku mohon, ya, Allah, jangan sampai sia2 lah apa yg telah kulakukan skrg ini.
Aku mohon, ya, Allah, ini memang berguna.
Kalau tidak, ambil lah nafasku sekarang.

Kamis, 01 April 2010

Cinta ...

Hati ku seperti terbelah ...
tapi aku menginginkan rasa itu lebih dalam lagi.

Begitu sakit rindu ini ...
Tapi karena itulah aku terus mencariMu.

Kalau Kau tak ada ...
Aku tahu saat itu aku akan hidup bagaikan mati.

Rasanya begitu sakit dan tak berdaya
Tapi aku menginginkan diriMu.

Biarlah aku semakin berkurang
Dan Engkau semakin bertambah

Biarlah semakin mati diriku
Tetapi semakin Engkau hidup dalamku

Karena aku menginginkanMu
Semakin dalam menjadi milikMu
PusakaMu menjadi jagaanku
KerinduanMu menjadi kehausanku









Minggu, 24 Januari 2010

Beruntungnya Kita!

Ketika Imam Ezra membawa Kitab Taurat untuk dibacakan di depan bangsa Israel yang telah kembali dari pembuangan selama 75 tahun, bangsa itu menangis terharu. Akhirnya mereka bisa dengan bebas mendengarkan kembali kitab suci itu, kitab yang turun temurun dijaga oleh bangsa mereka di tanah suci mereka, Yerusalem. (Neh 8:3-11)

Akupun merasakan suatu perasaan terharu yang mendalam ketika mendengar dan membaca bacaan ini.

Sungguh, beruntung kita ini. Kita masih bisa beribadah dan membaca kitab suci seperti sekarang ini. Kita tidak perlu ketakutan, sembunyi-sembunyi dan tidak bersusah payah untuk bisa membaca firman Tuhan.
Tak ada buku di dunia ini yang bisa menyaingi Alkitab. Ia dibaca beribu tahun oleh milyaran orang di muka bumi ini. Tak ada yang bisa menginspirasi orang lebih daripada buku yang berisi firman Tuhan ini. Dan sekarang siap di tangan kita untuk dibuka seperti ini. Lewat cetakan keras maupun berupa layar di depan kita ini.

Jangan sampai aku melewatkan keberuntungan ini.




Sabtu, 23 Januari 2010

Hatiku penuh syukur kepadaMu, Tuhan
Hatiku terharu karena sesungguhnya Engkaulah yang memuaskan hatiku selalu
Betapa aku merindukanMu
Walaupun Engkau tak pernah lebih jauh dari doa tapi tak pernah aku lupa rasa sakit karena rindu ini.


Roller Coaster Perasaan

Padahal waktu misa tadi sudah merasa enak betul. Tapi sekarang down lagi.
Keknya aku punya masalah dengan ikatan, ya.
Kalau aku mengelepas rasanya jauh lebih gampang drpd mempertahankan.

Aarrgghhh ... sebenarnya perasaan ini karena ga terima jadi orang yang kalah!!!!
Aku beneran mo keluar!!!



Jumat, 22 Januari 2010

Kenapa Ini Jadi Salahku?

Kemarin aku ngepost di salah satu forum tentang baptisan. Karena aku percaya dengan satu bapak, aku membagikan apa yang kudengar dari bapak itu di forum itu.

Dan hasilnya aku benar-benar mendapatkan pukulan yang berat. Kata-kata balasan postinganku begitu kerasnya. Bukan hanya dari satu orang tapi dua sekaligus.

Hah ... andai aku ga sesensitif ini mungkin atau punya sifat yang keras, aku ga mau lagi masuk ke forum tersebut.

Apakah aku salah? Dan di manakah letak kesalahanku?
Apakah karena aku seharusnya tidak posting apa2 lagi di sana atau karena seharusnya aku tidak langsung percaya kepada bapak itu?

Aku kemudian menanyakan kepada si bapak tentang apa yang telah disampaikannya. Tetapi ternyata aku merasakan apa yang disampaikannya kepadaku bukanlah hal yang bisa aku jelaskan di forum terbuka seperti itu.

Aku benar-benar asli bingung. Apa yang harus aku lakukan?

Aku mo mundur aja dari forum sekarang. Diam-diam.

Senin, 18 Januari 2010

Mengartikan Mimpi


Jika Anda sering bermimpi buruk seperti saya, tentu Anda akan merasakan betapa kesalnya setiap bangun pagi karena tidur rasanya menjadi tidak menyenangkan sekali. Dalam beberapa menit rasanya ingin menghapus pengalaman tadi malam dan menganggap mimpi itu sebagai sesuatu yang tanpa arti, hanya drama yang terjadi selama tidur.

Tapi tunggu dulu, jika Anda mengalaminya, jangan lakukan hal yang sama seperti saya. Sebuah penelitian menyarankan Anda untuk mendapatkan pengenalan diri lebih dalam dengan mengartikan mimpi yang Anda alami. Para ahli mengatakan bahwa otak kita seringkali mengirimkan sinyal yang dapat menjadi petunjuk untuk menyembuhkan luka emosional, stress dan trauma.

Apa yang muncul dalam mimpi Anda mungkin saja adalah peristiwa yang dilupakan, harapan yang terpendam, ataupun ketakutan yang tak terlihat, sesuatu yang tidak pernah kita sadari di alam sadar.

Menurut Robert Hoss, penulis "Dream Language", "Menurut penelitian tentang otak yang terbaru, mimpi merupakan bagian dari proses emosi yang sehat."

Mimpi merupakan alat bantu untuk mengungkapkan emosi yang bisa diterjemahkan dalam kehidupan alam sadar. Bahkan menurut Robert, mimpi buruk pun bisa sangat bermanfaat.

Dengan beberapa trik sederhana ini, Anda bisa mengambil manfaat atas apa yang muncul dalam mimpi Anda.

Bangun dengan lebih santai

Apa yang muncul dalam mimpi Anda, akan terhapus dari ingatan jika Anda bangun dengan buru-buru. Untuk menjaga ingatan akan mimpi Anda, tetaplah berbaring ketika terbangun, tutup mata Anda, konsentrasi untuk mengingat apa yang barusan muncul dalam mimpi Anda. Hal ini disarankan oleh Charles McPhee, kordinator dari National of Mental Health's bagian laboratorium riset tentang tidur. Apa yang muncul dalam mimpi Anda mungkin memberitahu tentang suatu karakter, tempat, dan pola yang pernah terjadi di masa lalu.

Cara mengartikan mimpi

Jangan langsung mengartikan mimpi Anda begitu saja, menurut seorang psikiater dari Tufts Universitym Ernest Hartmann, MD, dari hasil penelitiannya tentang kejadian 11 Septeber 2001, banyak orang mengalami mimpi yang mengarah ke hal tersebut, "Mimpi itu memunculkan gambar-gambar yang bermakna, - seperti ketakutan terhadap binatang atau sejenisnya - tapi tidak pernah muncul gambaran menara kembar yang tumbang itu," demikian ungkapnya.

Untuk itu, mimpi yang muncul belum tentu memberi penjelasan yang mudah, untuk itu Anda butuh bantuan professional dalam hal ini, seperti seorang psikolog atau konselor professional.

Hadapi ketakutan Anda.

Orang yang mengalami pengalaman traumatis seringkali hal tersebut muncul dalam mimpi-mimpinya. Tetapi seringkali ketakutan-ketakutan tersebut muncul secara tersirat.

Patrick Andries seorang terapis daro Chicago Healer pernah menangani seorang wanita yang selalu mengalami mimpi buruk. Dalam mimpinya dia selalu di kejar-kejar seorang wanita misterius. Wanita tersebut di beri saran oleh Patrick untuk menghadapi wanita yang mengejarnya saat dia bermimpi lagi. Akhirnya, ketika mimpi itu muncul kembali, wanita itu bertanya, "Siapakah kamu?" dan wanita misterius itu menjawab, "Aku adalah bagian diri kamu yang rendah diri."

Tempatkan diri Anda dalam mimpi tersebut.

Karena setiap orang unik, penting untuk menemukan emosi spesifik yang muncul dalam situasi di mimpi Anda. Kebanyakan mimpi, Anda akan berperan sebagai karakter utama yang muncul. Untuk itu, tempatkan diri Anda sebagai pemeran utama dalam mimpi itu, dan coba ingat apa yang Anda rasakan.

Coba deskripsikan mimpi Anda

Ketika mendeskripsikan atau menceritakan tentang mimpi Anda, bayangkan Anda menceritakannya pada orang asing. Apa yang akan membuat orang tersebut mengerti dan masuk akal? Bagian mana yang akan menjadi penekanan Anda dan mengapa?

Rencanakan sebuah tindakan

Setelah Anda bisa mendefinisikan apa yang terjadi dan emosi Anda dari apa yang muncul dalam mimpi Anda, putuskan bagaimana Anda akan bereaksi terhadap hal itu nanti. Jika mimpi Anda berakhir tanpa kesimpulan atau bahkan menyedihkan, bayangkan akhir seperti apa yang Anda inginkan. Kemudian tanya diri Anda sendiri ataupun bila mungkin, mentor atau psikolog Anda, apakah hal tersebut akan menjadi sebuah solusi bagi kehidupan nyata Anda.

Sekalipun setiap mimpi itu unik, namun ada beberapa tema umum yang sering muncul, berikut ada tiga di antaranya:

Terbang

Ini seringkali adalah mimpi yang bagus - sebuah tanda bahwa Anda memegang kendali hidup Anda, apa lagi jika Anda berhasil melakukan manufer di udara. Tapi jika Anda sedang dalam sebuah pesawat yang jatuh, mungkin itu sebuah tanda bahwa Anda sedang kehilangan kendali.

Gigi tanggal

Karena gigi adalah pemproses makanan, hal ini diketahui oleh otak kita, kehilangan gigi bisa berarti Anda telah menerima informasi namun Anda belum bisa terima kenyataan tersebut, demikian ungkap Patrick Andries, seorang terapis mimpi.

Gagal ujian sekolah

Mimpi seperti ini sering muncul saat Anda sedang mengalami masa-masa sulit dalam hidup Anda. Tanyakan pada diri Anda, apakan Anda merasa tertantang atau merasa kalah, dan kira-kira apa yang bisa membantu Anda rileks serta siap menghadapi apa yang akan terjadi di depan nanti.

Tidak semua mimpi memiliki arti, namun Tuhan pun bisa berbicara pada kita melalui mimpi-mimpi sebagai pertanda atau juga peringatan sama seperti yang dilakukanNya pada Firaun pada masa Yusuf. Jika Anda merasa mimpi Anda adalah sebuah pertanda atau sesuatu hal lain, mungkin salah satu cara Alkitabiah yang bisa Anda lakukan adalah berdoa dan bertanya pada Tuhan.



Rabu, 13 Januari 2010

Terluka Karena Pertempuran

"Berapa banyak Anda tahu tentang diri Anda sendiri jika Anda belum pernah bertarung? Saya tidak mau mati tanpa bekas luka..." - tulis Chuck Palahniuk, penulis dari Fight Club.

Saya sedang memikirkan hal itu tadi pagi tentang apa artinya terlibat dalam sebuah pertarungan. Sebagai seorang wanita, hal itu tentu saja bukan jalan yang harus dipilih sebagaimana layaknya seorang pria. Namun, sebagai seorang anak, saya dan saudara-saudara saya pernah terlibat konflik dan saya menyadari mekanisme dari pertempuran itu.

Kebanyakan orang setuju bahwa bertarung dengan hanya melibatkan satu pihak bukanlah pertarungan yang sesungguhnya. Itu hanya pemukulan. Itu hanyalah seorang pengganggu yang mengambil keuntungan dari seseorang yang lebih lemah dari dirinya. Sebuah pertarungan melibatkan kedua belah pihak; Anda saling memukul.

Analogi ini sama halnya dengan seseorang yang menjaga imannya. Jika Anda ingin menjadi orang Kristen atau memiliki kesadaran akan Tuhan, maka kehidupan ini akan memerangi Anda untuk hal itu. Kejadian demi kejadian akan memukul Anda, dan tidak ada pukulan yang lebih keras daripada kehidupan itu sendiri. Dunia ini akan mencoba mengambil sukacita dan damai yang Anda miliki melalui setiap keadaan yang tidak Anda harapkan, setiap tragedi yang tak terduga, dan setiap perangkap yang tidak Anda duga sebelumnya.

Jadi, apa yang akan Anda lakukan? Anda dapat menyerah pasrah dan meringkuk seperti seorang janin, menutupi wajah Anda dan menerima setiap pukulan itu. Sejujurnya, terkadang ada saat hanya itulah yang dapat Anda lakukan. Beberapa saat sukar yang harus kita hadapi adalah ujian sederhana dari ketahanan.

Atau Anda bisa saja membantu musuh dengan melukai diri Anda sendiri. Hal itu terjadi ketika Anda setuju dengan setiap pikiran negatif yang muncul dari dalam diri Anda: "Saya memang tidak cukup baik, tidak cukup pintar, dan lain-lain." Musuh Anda pun tidak perlu melakukan apa-apa lagi karena Anda akan terus menyalahkan diri sendiri.

Tapi ada pilihan ketiga: Anda dapat melawannya. Anda dapat melawan dengan mengingat janji-janji Allah bahwa tidak ada satupun senjata yang ditujukan kepada Anda dapat membuat Anda tergeletak (Yesaya 54:17). Simpanlah perkataan-Nya di dalam hati dan kenakan itu pada lengan baju Anda. Bangkitlah berdiri melawan setiap kebohongan yang berusaha menenggelamkan kapal kehidupan Anda.

Sikap seperti itu bisa jadi akan menimbulkan pertempuran yang sengit. Anda akan terluka. Anda akan menjadi bingung. Musuh Anda tidak bertempur secara adil, dan dia sangat tahu titik lemah yang Anda miliki. Jangan pernah berpikir bahwa musuh Anda tidak akan memukul telak tepat di bagian yang menyakitkan.

Sangat sulit untuk membayangkan bahwa Anda akan keluar dari pertempuran tanpa terluka. Bahkan Yesus pun memiliki bekas luka. Yesus memperlihatkan bekas luka itu kepada para murid-Nya setelah kebangkitan-Nya (lihat Lukas 24:39). Bahkan bekas luka itu justru membuktikan bahwa Yesus telah mati namun IA bangkit kembali. Menurut saya luka yang kita alami juga memiliki kemiripan yang sama. Bekas luka itu adalah bukti bahwa kita mampu bertahan. Bekas luka itu akan membuat kita memenuhi syarat untuk berbicara dengan mereka yang menderita dan berkata, "Saya pernah berada di sana".

Jadi, tegakkan kepala Anda. Anda mungkin akan kehilangan beberapa pertempuran, tapi ingatlah bahwa Anda telah memenangkan peperangan.

1 Timotius 6:12
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Sumber : Jennifer E. Jones


Jumat, 01 Januari 2010

Schizoid Personality Disorder

Nanti dibahas lagi. Cari bahan dl. ^_^

Cinta Sang Kreator

Ketika Soekarno ditanya mengapa ia enggan membubarkan PKI padahal tuntutan masyarakat yang disuarakan oleh demo mahasiswa waktu itu begitu kencang, ia menjawab bahwa ia tidak bisa menghabisi organisasi itu karena organisasi tersebut lahir dari revolusi yang didengungkannya.

Walaupun Presiden pertama RI tersebut kemudian mengeluarkan keputusan yang memberi mandat kepada Jend. Soeharto untuk mengambil tindakan penting yang berakibat kepada pembubaran organisasi tersebut, ia tetap tak sanggup turun tangan langsung.

Bila Ir. Soekarno yang adalah manusia begitu sulit "membunuh" kreasinya terlebih lagi dengan Allah kita, Sang Kreator manusia dan alam jagat raya. Mungkin video ini bisa menjelaskan keindahan kasih Tuhan kepada kita.


Coffee, Chocolate and Bible

Almost every morning I drink a cup of coffee which mixed in Milo. I drink it not only because of its taste (and yes, I like it a lot) but also because of its benefit.
Coffee makes me a little bit alert and helps me to get more consentration. Chocolate that contained in Milo gets me a little relax.
In my every day work, I need these benefits a lot. I meet a lot of people and serve them politely. Cover my emotions with smile. Time in works is distress time. I found that if I couldn't drink it, I would be in high emotions that day.

I find a resembling between drinking a mix of coffee and Milo with reading Bible. Bible contains a lot of important ingredient for our soul. If we lack of some of it, we will find our life is really under presure in this stressful, painful, hurtful world. With the power of the word of God in our life, every our burden can change into a glorious, spectacular, beautiful life.

But his will is in the law of the Lord, and on his law he shall meditate day
and night. And he shall be like a tree which is planted near the running waters which shall bring forth its fruit, in due season. And his leaf shall not fall off and all whosover he shall do shall prosper.
(Psalm 1:2-3) Douay Rheims ver.