Aku marah2 luar biasa karena merasa berkorban too much.
Dan sekarang, aku dipenuhi dengan rasa bersalah.
Sama spt waktu aku marah2, sekarang guilty feeling ....
Aku tau .... aku harus berjuang melawan semua perasaan negatif tersebut.
Aku merasa terbangun dengan permintaan dalam hatiku tentang sesuatu.
Aku berharap aku sedang berdoa untuk syukur dan permintaan agar Tuhan memimpin langkahku dibandingkan dengan rasa tertekan spt waktu2 lalu.
Hmmm ....
Aku baru tersadar bahwa aku mengalami "serangan" ketika kemarin sore aku mengalami rasa tertekan hebat akibat guilty feeling sebelum aku menyanyikan mazmur.
Pertamanya kutepis, aku merasa bukan siapa2 sehingga aku diserang spt itu. Dan toh, yang kulakukan bukanlah bagian berpengaruh yang membuat aku jadi sasaran tembak iblis. Ini pasti karena aku memang bersalah dan Tuhan menginginkan pemberesannya sebelum aku tugas.
Tetapi, ada yg berbeda ....
Ga normal, kenapa setelah aku mengambil bbrp keputusan aku tetap merasa tertekan.
Aku mulai berbahasa roh.
Aku memutuskan utk tidak menghiraukan pikiran2 buruk tsb.
Sekarang waktu aku tugas!
Begitu pikirku.
Aku memang menganggap mazmur adalah bagian yg penting dalam liturgi, sama pentingnya dengan pewartaan sabda Tuhan.
Tapi aku tak menyangka, pemazmur adalah titik tembak iblis. Mungkin tak sama denganku. Mungkin mereka mengalami hal yg lain, misalnya tergoda dg kesombongan dan rasa ingin pamer, rasa tak pantas, rasa ga siap dan akan berakhir dg buruk, serta tekanan2 lain.
Oh, Tuhan, aku berdoa agar Engkau menjaga mereka dan menudungi pikiran mereka dengan Roh KudusMu.
Dan sekarang yang kulakukan bagiku adalah ....
Meminta pertolongan Tuhan agar aku memenangkan setiap peperangan ini dan meluruskan jalan Tuhan yg menjadi rencana Tuhan buat kujalani.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar