Kamis, 21 Juli 2011

Making the Most of the Time

pergunakan waktu yang ada, karena hari- hari ini adalah jahat.”
(Ef 5:16)

“Waktu berlalu dari kita, meluncur melalui jari- jari kita seperti air melalui batu- batu pegunungan. Hari esok akan segera menjadi hari kemarin. Kehidupan kita sangatlah pendek. Hari kemarin telah berlalu dan hari ini sedang lewat. Tetapi betapa besar yang dapat dilakukan demi kasih kepada Tuhan, di dalam ruang waktu yang singkat ini!”
(Jose Maria Escriva, Friends of God, 52)

Doa:
Bimbing kami mempergunakan waktu yang ada untuk memuliakan namaMu, Tuhan.

Berkat -- Apakah kita cukup berani berpikir lain.

BLESSINGS

by Laura Story

We pray for blessings, we pray for peace
Comfort for family, protection while we sleep
We pray for healing, for prosperity
We pray for Your mighty hand to ease our suffering

All the while You hear each spoken need
Yet love is way too much to give us lesser things

'Cause what if Your blessings come through raindrops
What if Your healing comes through tears?
What if a thousand sleepless nights
Are what it takes to know You're near?

What if trials of this life
Are Your mercies in disguise?

We pray for wisdom, Your voice to hear
We cry in anger when we cannot feel You near
We doubt Your goodness, we doubt Your love
As if every promise from Your Word is not enough

And all the while You hear each desperate plea
And long that we'd have faith to believe

'Cause what if Your blessings come through raindrops
What if Your healing comes through tears?
And what if a thousand sleepless nights
Are what it takes to know You're near?

And what if trials of this life
Are Your mercies in disguise?

When friends betray us, when darkness seems to win
We know that pain reminds this heart
That this is not, this is not our home
It's not our home

Cause what if Your blessings come through raindrops
What if Your healing comes through tears?
And what if a thousand sleepless nights
Are what it takes to know You’re near?

What if my greatest disappointments
Or the aching of this life
Is the revealing of a greater thirst
This world can’t satisfy?

And what if trials of this life
The rain, the storms, the hardest nights
Are Your mercies in disguise?

--------------------------------------

Pengajaran gereja Katolik sering menghubungkan penderitaan yang dipersembahkan kepada Tuhan berguna untuk silih bagi yang berada dalam api penyucian.
Mother Theresa dalam surat2nya mengungkapkan bahwa kita turut dapat menanggung apa yang menjadi penderitaan Kristus bagi dunia ketika Ia berada di kayu salib.

Aku berdoa agar kita terus dibukakan oleh Roh Kudus untuk mengerti penderitaan dan berkat yang tersembunyi di baliknya.

Kuingin Bersemangat Kembali

Beberapa hari yang lalu, seorang teman meminjam biolaku dan minta 1 jam untuk tutorial singkat.
Karena itulah, keesokan harinya aku mengambil biolaku dan mulai bermain kembali.
Perlahan hatiku menjadi sedih.

Aku membawanya kepada temanku dan tanpa ragu, aku tau dia akan bisa memainkannya tanpa perlu banyak kuajari. Dia berbakat dan sudah terbukti. Kalo dia berminat bermain biola dg sungguh2, dia malah akan jadi guruku. Hahaha ...

Biola pernah menjadi cita2ku, sesuatu yg membuatku mati2an mengerjakan sesuatu. Tapi, ternyata walaupun telah dengan sungguh2, aku tetap dibatasi oleh faktor yg namanya bakat.
Aku mungkin orang yg sanggup mati2an berjuang tetapi ketika ada konsep yg jelas dan daya tahan fisik.
Dan setelah kalah di bakat, di kedua hal tersebut aku jg aku merasakan keterbatasan.
Akhirnya, aku menyerah ....

Aku terluka karenanya.

Bila biola itu kembali ke tanganku, apakah dia akan menjadi penghiburku spt dulu ataukah akan menjadi sesuatu yg tak berharga yg sia2 kuperjuangkan?

Haaa .........

Senin, 11 Juli 2011

Tentang Kemarin

Ya ... ya ... Beberapa waktu ini berasa naik roller coster perasaan.
Aku marah2 luar biasa karena merasa berkorban too much.
Dan sekarang, aku dipenuhi dengan rasa bersalah.

Sama spt waktu aku marah2, sekarang guilty feeling ....
Aku tau .... aku harus berjuang melawan semua perasaan negatif tersebut.

Aku merasa terbangun dengan permintaan dalam hatiku tentang sesuatu.
Aku berharap aku sedang berdoa untuk syukur dan permintaan agar Tuhan memimpin langkahku dibandingkan dengan rasa tertekan spt waktu2 lalu.

Hmmm ....
Aku baru tersadar bahwa aku mengalami "serangan" ketika kemarin sore aku mengalami rasa tertekan hebat akibat guilty feeling sebelum aku menyanyikan mazmur.
Pertamanya kutepis, aku merasa bukan siapa2 sehingga aku diserang spt itu. Dan toh, yang kulakukan bukanlah bagian berpengaruh yang membuat aku jadi sasaran tembak iblis. Ini pasti karena aku memang bersalah dan Tuhan menginginkan pemberesannya sebelum aku tugas.
Tetapi, ada yg berbeda ....
Ga normal, kenapa setelah aku mengambil bbrp keputusan aku tetap merasa tertekan.
Aku mulai berbahasa roh.

Aku memutuskan utk tidak menghiraukan pikiran2 buruk tsb.
Sekarang waktu aku tugas!
Begitu pikirku.

Aku memang menganggap mazmur adalah bagian yg penting dalam liturgi, sama pentingnya dengan pewartaan sabda Tuhan.
Tapi aku tak menyangka, pemazmur adalah titik tembak iblis. Mungkin tak sama denganku. Mungkin mereka mengalami hal yg lain, misalnya tergoda dg kesombongan dan rasa ingin pamer, rasa tak pantas, rasa ga siap dan akan berakhir dg buruk, serta tekanan2 lain.
Oh, Tuhan, aku berdoa agar Engkau menjaga mereka dan menudungi pikiran mereka dengan Roh KudusMu.

Dan sekarang yang kulakukan bagiku adalah ....
Meminta pertolongan Tuhan agar aku memenangkan setiap peperangan ini dan meluruskan jalan Tuhan yg menjadi rencana Tuhan buat kujalani.
Amin.