Jumat, 11 November 2022

 Aku teringat saat aku menunggu bus agar aku bisa kembali ke rumah setelah salah naik jurusan.

Memori saat itu lekat di ingatanku dengan baik. 

Aku mengulum permen pedas saat itu karena selama berminggu-minggu aku batuk2.  Tenggorokanku terasa gatal terus menerus.  Suaraku parau.  Aku bersyukur saat itu adalah masa aku tak ditugaskan menyanyi baik mazmur maupun koor.

Aku meninggalkan koor kring sebagai pertanggungjawabanku karena tidak bisa datang ketika tugas Minggu Palma. Aku tak menyangka sama sekali, aku ditinggal di rumah sendirian sementara aku harus bertugas.  Aku harus jaga rumah.  Aku marah kepada saudaraku yang hanya berkelit tidak bisa menolak menjadi penunjuk jalan keluarga yang datang dari luar kota untuk pernikahan adikku.

Dan saat itu sepertinya aku juga tak dimasukkan orang untuk bertugas mazmur cukup lama.  Entah karena aku yang minta atau mereka yang memutuskan demikian.  Aku rada lupa.

Aku melamunkan betapa aku sering sekali mengalami hal seperti ini.  Aku menumpang kendaraan yang membuatku terhalang untuk kembali ke rumah secepatnya. Liburan yang jarang kudapatkan malah berakhir dengan letih karena tersesat.

Aku sebenarnya merasa tersesat saat ini.  Aku tak menemukan ketenangan dan rasa suka cita karena menempuh tujuan hidupku.

Aku tak tahu lagi apa yang sungguh kuinginkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar