Tak usah bertanya...
Abaikan saja apa yg terjadi.
Meregulasi emosi yang sama lagi.
Bahkan sebelum permintaan tolong diutarakan, emosiku sudah naik dulu an.
Lantas kata2 apa yang hendak kuutarakan nanti?
Aku dl berusaha mengelak dengan halus, bersiasat, dan berusaha kelihatan tak merasakan apapun.
Akhirnya malah hancur badanku berusaha membereskan emosi negatif yang merampas waktu tidurku dan kemurnian diriku.
Tidak boleh lagi aku lalai dan mengabaikan emosiku.
Pura-pura acuh saja...
Tak ada gunanya mengulang kesalahan lampau.
Sambil menonton seri terakhir Glass Heart aku kembali berefleksi apa yg tak kusukai dari semua penyusunan ini.
Satu hal yg aku dpt... Bukan rasa iri ataupun cemburu.
Tapi karena merasa bukan itu yg terbaik.
Selalu ada konsekuensi buat tindakan.
Aku jg menerapkan jarak dengan orang yang sengaja mengabaikanku karena ingin menghukumku.
Entahla akibat nya lebih banyak aku yang rugi atau pihak lain yang rugi.
