Dalam diam, bara kemarahan menyala.

Aku ingin pergi jauh untuk ketenangan jiwa.

Jauh... Jauh... 

 Jauh darimu jadi jauh dari drama.

Hahahaha...

Semoga dikau baik-baik saja. 

 Sedihnya lanjut nih...

Tanpa tahu sedihnya karena apa.

 Ah, lapar...

Apakah makanan akan memuaskanku?

Atau ini adalah tanda untuk sesuatu atau tentang seseorang?

Lapar..

Ada rasa sedih dalam lapar ini... 

 Aku mencari alasan agar  aku merasa tak bersalah.  Itu salah.

Aku mungkin tidak salah tapi aku juga tidak peka dengan kebutuhan mama.

Kemiskinan jaman dulu bagi mama itu trauma yang tidak pernah selesai. Dibawa sampai sekarang, melukai diri sendiri dan keluarganya. 

 Dikelilingi oleh anggota keluarga pengguna Fi sedangkan diri sendiri itu pengguna Fe menghasilkan aku yang menahan marah karena keegoisan mereka. 

 Aku mungkin harus mulai membuat rencana perjalanan yang ingin kulakukan.

Aku harus mulai cari tempat ke mana aku ingin pergi. 

Pergi retret mungkin permulaan yang bagus.

Aku juga harus merundingkan gajiku mengikuti jadwal kepergianku.

 Tuh kan...

Entah ada ikatan batin apa ini.

Aku tau pasti cuma tau ada yang tak beres dengannya.

Semoga aku bisa tidur nyenyak kembali. 

 Semoga bisa tidur nyenyak hari ini. 

 Mulai sekarang tak perlu bahas masalah apapun.

Karena tanggapan orang lain bisa saja seperti menuduh dia. 

 Perasaan kosong ini mungkin kah karena ada hal yang kuinginkan tapi tak bisa kulakukan?

Ah, lapar... 

 Tak ada yang kutakuti di masa pandemi ini selama beberapa bulan ini.

Aku tak takut mati.

Asetku juga membesar.

Aku cuma takut sama pajak... Karena bingung mau ngapain... Tapi sekarang sudah pasrah.  Yang penting selagi bisa putar duit, lanjutkan saja. 

 Yah, aku tahu isi hatimu...

Tapi aku rasa tak ada jalan keluar yang bisa membuat semuanya bahagia.

Aku coba menjadi yang diminta Tuhan dariku untukmu... Menjagamu. 

 Bosan...

Pergumulan ini masih aja Pergumulan yang lama 

 Hilang sudah rasa marah...

Lega.

Tapi susah banget hilangin rasa bersalah ini.  Rasa bhw belum mengusahakan yang terbaik yang aku bisa.

Setelah semua yang kulakukan, akan sukar baginya bilang tidak.  Kata yang ingin kudengar agar aku bisa terbebas. 

 Kemarin sore rant out dengan teman ttg cewek satu itu.  Setiap keinget, rasa marah ku kembali nongol. 

Aku ingin punya hati yang kembali bersih.

Aku tak mau lagi membenci orang yang berusaha menyakitiku seperti itu.

Krn itu aku slashed it out.

Kau tahu?

Kata yang ingin kau dengar dariku mungkin mng tak akan pernah keluar dari mulutku. 

Terlalu pahit.... 

 Yah... Td nya bingung...

Tapi sekarang ya... Di syukuri saja...