Saat Hasrat Hati Ga Kompak Dengan Otak

Setelah mencoba sendiri dan baca sana sini, aku jadi ingin promosikan investasi saham kepada teman-temanku.  Rasanya kepengen banget siapin satu hari khusus di mana kami boleh membahas masalah ini secara terbuka.  Di sana kami bicara peluang, diversifikasi tabungan/investasi, resiko dan tinjauannya secara keimanan.

Aku ngedenger dari salah satu temen bahwa temen kami yang satu lagi telah menerima sumbangan sekitar 12 jutaan hasil donasi buat membantu dia yg ngalemin kebakaran rumah.  Kebakaran itu memakan hampir seluruh modal usaha/kerja dan kekayaannya yg memang ga seberapa.  Denger dia pny jumlah segitu, aku langsung kepikir... coba kalo aku boleh sarani ... tanam di saham aja drpd nganggur .... walaupun memang sudah dimasukin ke bank.

Olala .... itu cuma berani di hati aja.
Aku ga berani bilang spt itu krn dalam otakku, mereka bisa saja menganggapku "aneh".

Tapi bagiku penting banget, ya setidaknya aku ngerti banget betapa makin hari makin ga sesuainya bunga bank dg inflasi terutama kenaikan harga properti.  Sampe kapan kita bisa pny aktiva kalo kita nabung secara konvensional, terutama aku yang cuma terima gaji yg ga seberapa ini.

Tapi susah banget buka mulut ...
Akankah mereka mengerti?

Curhatan Seorang Investor (Hopefully)

Aku mulai membeli saham pada akhir bulan Juni tadi
Berarti kira-kira sekarang menginjak lima bulan
Telah banyak keputusan yang aku ambil
Sebagian ga terlalu bagus
Karena target awal emang cuma ngalahin suku bunga deposito
Dan ngumpulin yang bagus buat di simpan jangka panjang

Aku selalu galau
Karena itu aku butuh menulis
Dan aku pikir banyak banget yang ngejalani kerja sampingan yg sama
Akan butuh penyaluran puyeng
Apalagi yg masih nubie

Pasar tak bisa diprediksi
Sebagian orang berusaha memanipulasi
Dengan tujuan keuntungan jangka pendek s/d menengah
Walaupun aku memilih saham dg fundamental yg bagus
Aku ga bisa selalu pasti bahwa pilihanku adalah yg lumayan bagus
Perhitungan model apapun seakan mental
Dengan suatu kategori, yaitu LUCK.

Gimana caranya coba ....
Untuk mengetahui sesuatu yg cuma terlihat di layar monitor
Karena terpisah jarak yg begitu jauh dg apa yg bisa kita lihat
Gedungnya, pabriknya, manajemennya dsb
Cuma bisa sedikit demi sedikit mengumpulkan info
Dan terus menerus tinjau ulang laporan keuangannya

Seorang investor jangka panjang adalah penjudi yg terbesar
Aku ga bisa nyalahin lah ungkapan ini
Bener banget
Kita harus setegar karang setelah mengambil keputusan yang berani
Apapun yg terjadi kecuali emang perusahaan bakalan bangkrut
Terus berharap, walapun kuartal ini menurun, tahun depan telah membaik

Aku menggabungkan investasi jangka panjang dengan sedikit "mencopet"
Berharap, keuntungan kecil tsb bisa membuatku tak menoleh lagi ke deposito
:))